Apakah Makanan Diabetes Selalu Harus Mahal?

Ya, apakah makanan untuk penderita diabtes harus mahal?

Dunia kapitalis telah menciptakan produk makanan tersendiri bagi penderita diabetes dan menciptakan aturan asupan bagi mereka yang membelinya. Sebagian besar dalam bentuk minuman/ makanan berbasis susu. Ini bisnis jutaan dolar. Diklaim sebagai makanan terbaik, dan tentu saja juga termahal. Orang yang malang dengan penderitaan diabetes, ditambah lagi kemalangannya dengan keharusan membeli produk produk mahal ini. Benarkah makanan untuk para diabetik memang seperti yang mereka gembar gemborkan dalam iklan? Bagaimana bagi mereka yang tidak cocok dengan produk susu (bukan kah sebagian dari kita memang kurang cocok dengan produk susu sapi?). Bagaimana dengan makanan sehari hari yang biasa kita makan?

Ah, sebenarnya bumi Indonesia dan warisan kulinernya telah berbaik hati menciptakan tahu dan tempe yang berbasis kacang kedelai sebagai makanan yang ramah bukan saja untuk diabetes, tapi penyakit penyakit lainnya. Kedelai bermanfaat untuk diabetes. Makanan kedelai telah terbukti mengurangi resistensi insulin dengan meningkatkan sintesis reseptor insulin. Selain itu, kedelai juga baik untuk tekanan darah tinggi, penyakit jantung, berbagai jenis kanker (terutama kanker payudara dan prostat), dan masalah ginjal.


Kedelai mengandung zat yang menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida, membuat pembuluh darah lebih elastis, dan memerangi obesitas. Mereka melancarkan aksi anti-arteriosclerosis pada tubuh.

Kedelai mampu menggantikan lemak hewani, yang terbukti merupakan faktor penyumbang penyakit jantung. Satu cangkir kedelai atau dua puluh lima gram protein kedelai jika digunakan setiap hari selama 6 - 8 minggu dapat menurunkan kadar kolesterol total yang tinggi sekitar 10-15 persen. Mengganti protein dari sumber hewani dengan protein kedelai dapat menurunkan kolesterol LDL yang berbahaya sebesar 13 persen. Untuk itu Anda harus mengkonsumsi sekitar 1 ½ ons dan protein kedelai setiap hari.

Kedelai mengandung isoflavonoid yang mengurangi kolesterol total dan LDL. Semakin tinggi  konsentrasi isoflavonoid dalam makanan kedelai, semakin besar penurunan kolesterol total dan LDL. Selain itu, protein kedelai memiliki kemampuan untuk mencegah pembentukan batu empedu. Sebenarnya tidak hanya mencegah, tetapi juga melarutkan batu empedu. Ia menggantikan estrogen dan mencegah sembelit. Juga, kedelai mencegah osteoporosis, dan berguna untuk menopause. Beberapa peneliti bahkan menyatakan bahwa asupan tinggi makanan kedelai dapat menjadi alternatif untuk terapi pengganti estrogen.

Protein kedelai dengan fitoestrogen-nya memberikan  pencegahan stroke setara dengan manfaat obat obat, tapi tentu saja tanpa efek samping.

Yang penting dicatat adalah cara memasak tempe dan tahu itu sendiri. Kebiasaan sebagian besar orang indonesia untuk menggoreng, menyebabkan kita harus waspada terhadap minyak yang digunakan, dan batasan frekuensi penggunaan minyak. Atau, kalau bisa dikukus, kenapa harus digoreng, bukan?

Khusus tahu, hati hati memilih tahu. Banyak tahu yang dibuat dengan konsentrasi garam yang tinggi. Para produsen tahu menambahkan garam yang tinggi sebagai bahan pengawet tahu. Tentu saja, konsentrasi garam yang kelewat tinggi merusak kesehatan, terlebih anda yang menderita darah tinggi.

Beberapa kasus juga menunjukkan seringnya pewarna tekstil dipakai sebagai pewarna kuning pada tahu. Pastikan anda hanya membeli tahu dari penjual yang kredibel saja. Sebagai catatan, umur tahu hanya sehari saja. Bila ada tahu awet sampai berhari hari, sebaiknya anda waspada. Barangkali sudah ditambahkan formalin di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar