Makanan Berkhasiat untuk Diabetik: Pare (2)

Ada kabar baik untuk pengguna suntikan insulin. Penderita diabetes yang tergantung pada insulin dapat mengurangi dosis insulinnya dengan meminum 2 sendok makan jus pare dengan 1/4 sendok teh bubuk kunyit, 15 menit sebelum makan.  

Anda juga dapat menggunakan pare sebagai lalapan. Beberapa pedagang siomay juga menyertakan rebusan pare sebagai bagian dari sajian siomay selain kol, telor, aci-tahu, dan kentang. Tumis pare dengan racikan tempe, ikan teri atau rebon, cabe hijau dan kacang panjang juga sangat enak.

Pare memiliki sejarah panjang  telah digunakan di Amerika Selatan dan Asia sebagai makanan dan obat-obatan alami. Banyak penelitian ilmiah juga mengungkapkan manfaat yang  luar biasa pada gula darah.  Pare dapat memainkan peran kunci dalam membantu untuk menyeimbangkan insulin dalam tubuh Anda - yang tentu saja berarti tingkat gula darah yang sehat. Sekitar 100 studi menunjukkan efek menurunkan gula darah. Pare mengandung insulin polipeptida , polipeptida P atau p-insulin (p adalah untuk tanaman ). Dalam salah satu studi, toleransi glukosa membaik pada 73 % dari penderita diabetes tipe 2. Dalam studi lain, ekstrak pare menghasilkan penurunan 17 % dalam hemoglobin glikosilasi A1C ( indikator kadar gula darah rata-rata dari waktu ke waktu ) setelah 7 minggu penggunaan .

Di antara penggunaan utama dari ramuan ini adalah untuk diabetes. Daftar utama lainnya penggunaan tanaman ini luar biasa adalah: kanker, infeksi virus (HIV, herpes, Epstein Barr, hepatitis, influenza, dan campak), infeksi bakteri (Staphylococcus, Streptococcus, dan Salmonella), dan bantuan pencernaan (dispepsia dan lamban untuk pencernaan ).

Di India beberapa dokter begitu yakin tentang efek anti-diabetes pare sehingga pare sering dibagikan di rumah sakit untuk orang yang menderita diabetes. Selain itu, departemen Kesehatan di Filipina telah merekomendasikan pare sebagai salah satu obat herbal terbaik untuk mengobati diabetes.

Harga pare di pasar pasar tradisional hari hari ini tidak lebih dari Rp. 10.000,-/kilogram. Ini artinya pare bukan jenis sayuran mahal, dan moga moga tidak ada impor pare (senyum) karena pruduksi kita masih cukup berlimpah. Sebenarnya pare juga mudah ditanam di pekarangan rumah. Pare banyak di daerah tropis. Tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemui di tanah terlantar, tegalan, atau dibudidayakan dan ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar untuk diambil buahnya. Tanaman ini tidak perlu cahaya matahari yang terlalu banyak sehingga dapat tumbuh subur di tempat-tempat yang agak terlindung. Benih peria diambil dari buah yang sudah cukup matang. Sesudahnya, semai dalam polypot dengan ukuran 8-12 cm, isi dengan tanah yang baik. Sesudahnya, semai sebanyak 2-3 biji. Tanah harus selalu lembab, hingga tumbuh tunas. Jika daun sudah muncul sebanyak 2-4 lembar, sisakan satu dan cabut yang lainnya. Pindahkan ke tanah, dan siram dengan air yang cukup, dan tutup dengan sekam.

Faktanya, memang pare itu pahit. Tetapi dengan penyajian yang menarik hati dan resep yang tepat, masakan pare dapat merebut hati anda dengan cepat. So, lihat sajian sajian di bawah...





Nyam, selamat menikmati.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Peria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar